Aku penasaran dengan tubuhku. Tentu saja, aku tidak mengeluh. Tidak ada yang kurang dengan tangan, lengan, perut atau pun wajahku.
Oh iya. Saat ini aku duduk di bangku SD, dan pertanyaan ini begitu mengganggu karena terus-menerus mengusik benakku. Untung guru kelas mengajar IPA juga. Sampai di rumah, aku bolak-bolak sebentar halaman buku pelajaran ini.
Lalu terkejut. Ternyata ayah dan ibu tidak sekedar pegangan tangan lalu tahu-tahu besok paginya aku sudah ada.
Oh iya. Kata orang, ayah dan ibu dulu menikah. Apakah sebelum menikah mereka sempat berpacaran terlebih dahulu, aku tidak tahu. Tapi, kenapa ibuku tidak menikah dengan Bill Gates saja?
Kalau begitu, ayahku khan bisa menikah dengan Aishwarya Rai.
Tapi, ya sudahlah. Untunglah skenarionya berbeda. Aku hanya ingat bahwa mereka bertemu di sebuah warung. Waktu itu Ibu menjadi penjaga warung yang kasihan dengan seorang pemuda yang membalut kakinya. Ada luka yang yang harus dibebat supaya tidak membusuk. Begitulah, mungkin, mereka akhirnya saling jatuh cinta. Setelah abang dan kakak, akupun terlahir sebagai anak ketiga.
Sebenarnya, adakah kekuatan lain yang menghendaki Aku ada di dunia ini? Apakah benar ada selain chemistry, romantisme dan nafsu di antara kedua orang tuaku?”
Sebagai orang yang ketinggalan informasi, browsing internet untuk pertama kalinya serasa berada di perpustakaan maha luas, membaca berjam-jam disana tanpa takut diusir oleh penjaga perpustakaan atau serba kikuk ketika mencari novel di seksi yang hanya bisa dibaca jika sudah mendapat izin dari guru.
Begitulah. Aku mulai betah berlama-lama di depan komputer karena tiba-tiba menemukan bahwa banyak tulisan, informasi, gambar dan video yang memenuhi selera paling nakal dan liar yang selama ini membuntuti hasrat tidurku.
Lalu, semuanya terang. Ternyata semuanya ada disana.
Mulai dari ujung jari hingga ujung rambut.