Tak pernah dikatakan, “Sai tubuma di hamu anak namora jala parpangkat, aha pe diulahon asalma dapot hamoraon dohot huaso.” (Semoga lahir anak yang kelak jadi orang kaya dan punya kekuasaan, apa pun sedia dilakukan demi kekayaan dan kekuasaan).
Tetapi zaman telah berubah.
Orientasi kita Batak perlahan bergeser pula.
Lahirlah para Batak “raja olah”, oportunis, pemuja harta dan kuasa, bahkan tak masalah menghancurkan kampung para leluhur mereka demi uang.
Penulis: Suhunan Situmorang