Setelah memiliki rancangan Act I (sekuens 1 dan sekuens 2), sekarang kita lanjutkan ke Act II, yakni terlebih dahulu mengulas Sekuens 3 dan 4 dari metode 8 sequence.
ACT II
Sekuens 3
Pada sekuens ini, karakter kita bersiap-siap untuk melakukan “perjalanan” atau usaha setelah mereka tersadar atas suatu hal. Dalam bagian kali ini, karakter kita akan berusaha sekuat tenaga untuk bertindak – sesuai pilihan (decision) yang diambilnya setelah sempat mengalami keraguan (doubt) di Act I.
Fokus di sekuens 3 adalah ditemukannya Tantangan Pertama (first obstacle) dan menguatkan kesadaran karakter utama atas masalah yang dihadapi (raising the stakes), dia tidak bisa lagi lari dari kenyataan yang terjadi.
Sekuens 4
Pada sekuens ini, masing-masing karakter telah hampir berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan. Para tokoh seolah-olah hampir berhasil, dan semuanya terlihat benar-benar bahagia. Namun, cerita juga mempersiapkan konflik untuk maju ke sekuens berikutnya ke arah klimaks.
Fokus di sekuens 4 adalah munculnya titik kulminasi pertama (first culmination/midpoint), yang umumnya paralel dengan Resolusi atas konflik di akhir cerita. Sebagai contoh, jika cerita yang kita tulis berupa tragedi dan hero/sang karakter utama meninggal, maka di sekuens 4 inilah kita menguraikan titik terendah yang dialami si karakter utama. Sebaliknya, jika hero kita menang di akhir cerita/film yang sedang kita tulis, maka kita sebaiknya mengakhiri sekuens 4 ini dengan menggambarkan “kemenangan kecil” sebelum kemenangan final di akhir cerita.
One thought on “Penulisan Skenario: Metode 8 Sequence (Act II)”